Thursday, April 28, 2016

Teori Belajar Sosial

Cover Buku Sosiologi Komunikasi Massa
Cover Buku Sosiologi Komunikasi Massa

Teori Belajar Sosial

Identifikasi : teori belajar sosial secara tradisional menyatakan bahwa belajar terjadi dengan cara menunjukkan tanggapan (response) dan menyelami efek-efek yang timbul.

Penentu utama dalam belajar,kata seorang pakar komunikasi terkemuka Universitas Padjadjaran Bandung adalah peneguhan (reinforcement).

Asumsi dasar : Media massa merupakan agen sosialisasi yang utama selain keluarga, guru, sahabat karib, dan sekolah.

Kekuatan : melalui teori belajar sosial, khalayak menyerap banyak pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan data nilai sosial serta kaidah-kaidah moral dari media massa untuk dijadikan rujukan dan pegangan tindakan ke depan.

Kelemahan : teori belajar sosial bandura, seperti juga teori normative yang lain, tak luput dari berbagai kritikan tajam.

Teori ini dianggap terlalu menyederhanakan masalah terutama yang berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan dan keberadaan manusia sebagai makhluk sosiologis yang berakal (human being.

Keterangan : melalui teori ini, para ahli pendidikan dan ahli media, tertantang untuk terus menyempurnakan metode dan kualitas materi isi pengajaran melalui media massa.

Teori Model Difusi Inovasi

Identifikasi : Teori ini dikembangkan oleh Everest M. Rogers melalui dua buku karyanya, Diffusion of Innovasion (1983) dan Communication Technology, the Ne Media in Society (1973) bersama Floyd Shoemaker difusi adalah suatu jenis khusus komukasi yang berkaitan dengan penyebaran pesan-pesan sebagai ide baru.

Sedangkan inovasi adalah suatu ide, karya, atau objek yang dianggap baru oleh seseorang (Effendy, 1993:283-284).

Asumsi dasar : Media massa mempunyai efek yang berbeda-beda pada titik-titik waktu yang berlainan, mulai dari menimbulkan tahu sampai dengan mempengaruhi adopsi atau rejeksi (penerimaan atau penolakan).

Kekuatan : Dengan menggunakn teori ini, peneliti meneliti bagaimana inovasi atau informasi tersebar pada unit-unit adopsi (penerima informasi). Inovasi berupa berita, peristiwa, pesan-pesan politik,gagasan baru.

Kelemahan : Teori ini dengan jujur mengakui pula adanya kemajemukan dalam masyarakat. Sejala dengan ranah sosiologi, pada tiap-tiap kelompok masyarakat terdapat tata nilai dan norma-norma sosial budaya yang unik dan menarik, yang karena sifatnya itu tak bisa diseragamkan.

Keterangan : secara tersirat mengakui, media bukanlah institusi sosial yang sangat perkasa sehingga bisa mengubah segalanya atau semua orang dalam waktu cepat apalagi serempak.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Wahyu Abdurohman. Powered by Blogger.