• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday, May 19, 2016

Merasakan Kenikmatan Kopi Asli Indonesia

Kopi Indonesia
Kopi Indonesia

BANDUNG – Agenda “Mazda Drive a Life” rute Jakarta-Bandung-Jakarta akhir pekan lalu menjadi bukti keunggulan ketiga mobil Mazda yaitu Mazda2, Mazda CX-5, dan Mazda6.

Wartawan otomotif nasional termasuk Mobil123.com diajak untuk merasakan keunggulan fitur-fitur terkini pada mobil-mobil Mazda.

Dari Kota Jakarta, delapan mobil menuju kota Bandung melalui Purwakarta, Lembang yang berjarak kurang lebih sekitar 160 Km. Jalan ke Bandung merupakan perjalanan yang unik sekaligus mengesankan. Sebab, jalur menuju Purwakarta dihiasi dengan jalan berliku, dengan kontur naik turun, dengan landscape perbukitan dan pemukian warga di sisinya.

Pada sesi test drive ini, rombongan tidak melintasi tol Cipularang, dan suatu daya tarik tersendiri. Sungguh berbeda dari acara test drive lain. Selain untuk menguji performa mobil-mobil Mazda, tujuan test drive ini juga untuk menikmati berbagai menu makanan dan makanan khas Indonesia.

Sejak berangkat dari Jakarta pukul 10:00 wib, rombongan tiba di rumah makan Ciganea Purwakarta pukul 11:00. Selanjutnya rombongan mengunjungi cafe Miss Bee di Ciumbuleuit, Bandung dan tiba di lokasi pukul 16:00. Menjelang malam hari, rombongan bertolak ke cafe Cocorico di jalan Bukit Dago Timur no 19, Bandung, Jawa Barat.

Di sana rombongan disuguhi kopi sambil menikmati alunan musik serta menikmati sajian dan minuman khas Cocorico. Nah, sebelum menikmati makan malam, rombongan diajak menikmati sensasi kopi arabica dan robusta yang merupakan jenis kopi asli Indonesia. Kita tahu Indonesia salah satu penghasil biji kopi terbaik di dunia. Bahkan kopi asal Indonesia untuk memenuhi pasar luar negeri.

Bayangkan betapa berkualitasnya kopi asal Indonesia. Jadi sangat disayangkan jika Mobil123 tidak sempat menikmati racikan seorang robusta dari Kopiku. Lantas saya pun memesan segelas kopi robusta yang diolah dari mesin giling kopi (Coffee Grinder) seharga Rp 90 juta.

“Tanpa gula,” tegas saya.



Negara Indonesia Menggunakan Kopi
Negara Indonesia Menggunakan Kopi

Pantauan saya, Abdul Haris barista dari Kopiku sangat lihai meracik kopi arabica dan robusta sesuai dengan lidah orang Indonesia. Rasanya bagi penikmat kopi, racikan Abdul cukup pas.

Nah di depan rombongan “Mazda Drive a Life”, Abdul berikut timnya menyempatkan diri menuangkan ilmu bagaimana menghasilkan bubuk kopi dengan aroma yang khas. Tak sungkan, waktu singkat kami gunakan melihat kemahiran Abdul meracik kopi.

Salah satu kepiawaian Abdul adalah membuat cappuccino. Menurut Abdul, cappuccino yang baik adalah banyak busanya. Sendok pun tidak akan tenggelam karena tertahan busa cappuccino.

Konon, para penikmat kopi beranggapan kopi mampu membuat penikmatnya merasa lebih segar dan energik. Cara meminumnya pun bermacam-macam, ditambah gula, gula merah atau tidak sama sekali. Budaya minum kopi di tengah masyarakat Indonesia hingga kini tetap terjaga. Bahkan tradisi ini turun menurun hingga ke generasi muda.

Usai minum kopi dan makan malam, rombongan menuju hotel Stevie G yang terletak di jalan Sersan Bajuri, Cihideung, Kabupaten Bandung Barat. Di sana rombongan beristirahat untuk melanjutkan sesi test drive di hari kedua. [Ikh/Idr]

Sumber : http://www.otospirit.com/lifestyle/resep-bikin-kopi-nikmat-di-sela-sela-test-drive-mazda/1283
Share:

Kue Putu Makanan Khas Daerah Kambang


Kueh Putu
Kueh Putu
 
Kambang nagari kecil yang ada dikecamatan Legayang Kabupaten Pesisir Selatan. Nagari ini sangat sejuk dan indah karena banyak bukit-bukit.

Walaupun Kambang nagari yang kecil, disana ada satu hal yang paling khas yaitu makanannya. Makanan yang khas yang dimaksud adalah putu. 

Makanan ini jarang di temukan dikota-kota besar, walaupun makanan putu ini bisa ditemukan mungkin rasanya tidak seenak yang ada dinagari kambang.

Karena orang yang menjual putu dikota-kota besar banyak menggunakan penyedap rasa sedangkan putu yang ada dikambang menggunakan bahan-bahan asli dan tradisional.

Menurut Ani salah seorang penjual putu yang ada Dikambang menyatakan bahwa putu merupakan buah tangan bagi para perantau.

Selain harganya murah, makanan ini juga sulit didapatkan dikota-kota besar. Untuk membeli putu ini tidak perlu mengeluarkan uang banyak cukup dengan Rp 2000 perputu.

Makanan putu tidaklah begitu dikenal oleh masyarakat Sumbar. Karena makan ini tidak dijual kedaerah-daerah lain. Makan ini cuma dijual di daerah pesisir saja. Jadi yang hanya mengetahui makanan putu ini hanyalah masyarakat yang berasal dari pesisir selatan.

Sumber : http://wigisutrisno.blogspot.co.id/2014/03/feature-kue-putu-makanan-khas-daerah.html
Share:

Lezatnya Sate Maranggi, Si Maskot Purwakarta

Sate Maranggi Purwakarta
Sate Maranggi Purwakarta


Dilansir dari Liputan6.com, berikut lezatnya sate maranggi Purwakarta

Di pinggir Jalan Cibungur, Purwakarta, terlihat kepulan asap berbau harum yang menusuk indera penciuman siapa pun yang melintas. Membuat air liur seakan ingin menetes keluar. Dari balik kepulan asap itu, terlihat banyak orang sedang menikmati suguhan sate ditemani segelas es kelapa muda.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (13/8/2013), lokasi tempat makan bertajuk Sate Maranggi Hajjah Yeti sudah ramai pembeli sejak pukul 10.00 WIB. Dari 40 kursi yang tersedia, hampir semua telah terisi. Itu menjadi pertanda Sate Maranggi bukan sembarang sate.

Ternyata, yang membuat Sate Maranggi begitu diminati karena memiliki bumbu yang khas. "Bila sate biasa, bumbunya itu kacang dan kecap. Sate Maranggi itu bumbunya sudah di satenya sendiri," ujar Yeti saat diwawancarai Liputan6.com, di Purwakarta, Jawa Barat.

Yeti menjelaskan, dirinya menjual 3 macam daging sate. Ada sate ayam, sate sapi, dan sate kambing. Ketiganya dimasak ala Maranggi atau diberi bumbu sebelum dibakar. Lantas, apa bumbu rahasia yang dipakai Yeti?

"Kalau bumbu, tidak bisa bilang. Pokoknya dibumbui sebelum dibakar, juga tidak pakai kacang. Satenya tidak dikasih kecap juga sudah enak. Bedanya, sate saya disajikan ada potongan tomat dan cabai," kata wanita 46 tahun ini.

Kenikmatan Sate Maranggi memang menjadi magnet tersendiri bagi orang-orang yang melintas di Purwakarta. Tidak jarang, orang-orang dari Jakarta menyempatkan diri untuk mencicipi sate tersebut. Bahkan, di rumah makan milik Yeti ini, jarang terlihat bangku kosong pengunjung.

"Mulai dari artis, bupati, sampai polisi, itu pernah makan di sini," ungkap Yeti.

Ibu 4 anak itu juga menceritakan pengalamannya saat melayani tamu di Hari Raya Idul Fitri kemarin. Ia mengaku pengunjung saat itu sangat ramai, sampai bangku yang berjumlah 40 dan mampu menampung 400 orang tidak cukup.

Alhasil, lanjut Yeti, para tamu sampai menggelar tikar di sepanjang jalan. "Nah, kalau hari-hari besar seperti itu, saya habisin dagingnya bisa sampai 1 ton," jelasnya santai.

Di hari-hari biasa, Yeti menyiapkan 200 kg daging. Apabila hari libur, seperti Sabtu atau Minggu, ia menyiapkan 500 kg daging. Namun, khusus Lebaran dan malam Tahun Baru, ia mengaku wajib menyiapkan 1 ton daging dan pasti habis.

Menu Sate Maranggi ini akan tambah nikmat bila dinikmati bersama es kelapa muda yang segar. Bayangkan, sate yang panas, daging yang empuk menggoyang lidah dipadu kelembutan daging kelapa muda dan airnya yang segar.

Untuk seporsi hidangan khas Sate Maranggi ditambah segelas es kelapa, Anda cukup membayar Rp 43 ribu. "Itu sudah dapat sate 10 tusuk dan 1 gelas besar es kelapa," imbuh Yeti.

Istri Achdhiyat itu mengatakan, harga menu favorit di sini baru saja naik. Namun, Yeti menegaskan lebih baik naik harga, daripada kehilangan cita rasa.

"Saya pilih rasa. Buat apa harga tidak dinaikkan, tapi cita rasanya hilang. Orang banyak ke sini karena mencari rasa," tegas ibu yang hanya lulusan SD ini.

Awal Nama Sate Maranggi

Yeti memaparkan nama 'Maranggi' bukanlah nama yang ia cetuskan, melainkan nama itu merupakan pemberian dari seorang konsumen yang menikmati satenya tersebut. Ibu berpakaian serba ungu itu lupa tanggal persisnya, tapi saat itu sate yang ia jual belum ada nama.

"Karena belum ada nama, pernah ada konsumen bilang kalau sate saya mirip sate di Eretan, sate tanpa bumbu kacang. Dia bilang kalau ini namanya maranggi. Nah, dari situ sampai sekarang saya pakai nama itu, jadi Sate Maranggi," ceritanya.

Untuk membedakan jenis kuliner yang serupa, Yeti pun segera mematenkan nama rumah makannya. Hal itu baru dilakukannya tahun lalu. "Yang paten itu namanya Sate Maranggi Hajjah Yeti Cibungur," katanya.

Dulu, lanjut Yeti, usaha kuliner yang mampu memperkerjakan 100 karyawan itu dimulai dari gerobak es kelapa muda milik ayahnya, Haji Rasta. "Dulu bapak saya jualan deket Stasiun Cibungur, di bawah pohon jati. Itu sekitar tahun 80-an," kenang Yeti.

Saat itu, Yeti masih belum memiliki pekerjaan tetap. Suaminya pun masih kerja serabutan. Namun, entah ada angin apa, Rasta menyuruh putrinya yang ketiga itu untuk mencoba usaha sate.

Bak kisah dalam dongeng, usaha sate Yeti maju pesat. "Tahun 85 sudah lahir itu Sate Maranggi. Dalam 5 tahun, tahun 90-an, saya sudah pindah ke tempat saat ini," imbuhnya.

Meski usaha yang digelutinya selama 23 tahun sukses, hal itu tidak membuatnya ingin mengembangkan sayap bisnis dengan membuka cabang. "Prinsip saya punya 1 tapi dikelola dengan baik, daripada buka cabang tapi tidak bisa dikelola atau tak terurus," ucapnya.

Walau tidak ingin mengembangkan sayap bisnis, Yeti tetap ingin usahanya terus berinovasi. Ia pun mengajak saudara-saudaranya untuk turut berpartisipasi dalam bisnis kuliner. Mereka bertugas sebagai penambah jenis makanan, misalnya ada makanan ayam bakar atau ikan bakar yang diurus oleh kakaknya.

Bahkan, anak-anak Yeti yang sudah lulus kuliah pun mulai disuruh kerja dalam bisnis keluarga tersebut, ada yang jadi kasir, ada yang bantu membakar sate dan ada pula yang membantu menjual souvenir khas Purwakarta.

Maskot Purwakarta

Kepala Seksi Penetapan Purwakarta Cucuk Diyana mengatakan Sate Maranggi sudah termasuk sebagai maskot dari Purwakarta. Tidak hanya kualitas rasa yang dijual Yeti, tapi juga keramahan dan sikap sosial terhadap sesama yang dijunjung wanita tersebut.

"Sebagai pengusaha beliau selalu taat bayar pajak restoran. Ini patut dicontoh oleh seluruh pengusaha di Purwakarta," jelasnya saat ditemui Liputan6.com.

Cucuk juga menuturkan seringkali Yeti membantu program yang sedang ditunjang Pemkot. Misalnya saja ada program kepedulian masyarakat.

"Beliau juga turun membantu pembangunan rumah miskin. Jadi benar-benar maskot Purwakarta. Jual rasa oke, tapi juga tidak lupa kewajiban pada daerahnya sendiri," tandas PNS yang memakai baju khas Purwakarta berwarna hitam tersebut. (Tnt/Yus)

Sumber : http://news.liputan6.com/read/663910/lezatnya-sate-maranggi-si-maskot-purwakarta
Share:

Tuesday, May 17, 2016

Tentang Korea

budaya korea
Budaya Korea

Tentang Korea

Budaya korea adalah budaya yang sedang digandrungi oleh para remaja saat ini. budaya tradisional Korea diwarisi oleh rakyat Korea Utara dan Korea Selatan. 

Walaupun keadaan politik yang berbeda telah menghasilkan banyak perbedaan dalam kebudayaan modern Korea.

Masyarakat tradisional Korea memilih tempat tinggal geomansi. Orang Korea meyakini bahwa beberapa untuk topgrafi atau suatu tempat memilik energy baik dan buruk (dalam konsep eum dan yang ) yang harus di seimbangkan. 

Geomansi memengaruhi bentuk bangunan, arah, serta bahan-bahan yang digunakan untuk membangunnya.

Pakaian tradisional Korea disebut Hanbok (Korea utara menyebut Choson-ot). Hanbok terbagi atas baju bagian atas (Jeogiri), celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok wanita (Chima).

Dahulu Hanbok diklasifikasikan untuk penggunaan sehari-hari, upaara dan peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan atau upacara kematian.

Kebudayaan garis keluarga di Korea adalah berdasarkan atas sistem Patrilinial. Pria memegang peranan penting dalam kesejahteraan keluarkan dan diwajibkan untuk bekerja. 

Wanita diperbolehkan untuk bekerja hanya kalau diperbolehkan oleh suami atau jika hasil kerja suaminya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tugas utama wanita adalah untuk mengasuh anak dan menjaga rumah.

Budaya perkawinan Korea sangat menghormati kesetiaan. Para janda, walaupun jika suami mereka mati muda, tidak dizinkan menikah lagi dan harus mengabdikan hidupnya untuk melayani orang tua dari suaminya. 

Begitu juga yang terjadi pada seorang duda yang harus melayani orang tua dari istrinya walaupun istrinya tersebut mati muda.

Dalam budaya Korea , keturunan atau anak dianggap sebagai sebuah anugerah yang amat besar dari Tuhan. Oleh karena itu, setiap keluarga disarankan untuk memiliki paling tidak seorang keturunan. 

Oleh karena budaya yang amat menghormati anugerah Tuhan tersebut, aborsi yang bersifat sengaja akan diberikan hukuman yang amat berat secara adapt, yaitu hukuman mati kepada sang Ibu dan orang lain yang mungkin terlibat di dalamnya, seperti suaminya (jika suaminya yang memaksa), dokter (jika dokter yang memberikan sarana untuk aborsi), dan lain-lain. 

Akan tetapi, secara hukum, tidak akan diadakan hukuman mati. Hukuman mati biasanya hanya dilaksanakan di daerah pedalaman Korea di mana adat masih berpengaruh secara kuat.

Pembagian harta warisan dalam budaya ini amatlah adil. Tanpa memperdulikan jenis kelamin, keturunan dari seseorang akan mendapatkan pembagian harta dengan jumlah yang sama dengan saudara-saudaranya. 

Akan tetapi, dalam prakteknya ini tidak selalu terjadi. Kebanyakan orang tua menyisihkan lebih banyak harta warisan kepada anak tertua mereka.

Dalam budaya Korea , ada satu makanan khas yang memiliki suatu arti yang tidak dimiliki oleh makanan lainnya. Makanan ini disebut kimchi. Di setiap session makanan, ketidakberadaan kimchi akan memberikan kesan tidak lengkap.

Kimchi adalah suatu makanan yang biasanya merupakan sayuran yang rendah kalori dengan kadar serat yang tinggi (misalnya bawang, kacang panjang, selada, dan lain-lain) yang dimasak sedemikian rupa dengan bumbu dan rempah-rempah sehingga menghasilkan rasa yang unik dan biasanya pedas. 

Dalam kenyataannya (menurut hasil penelitian kesehatan WHO), jenis-jenis kimchi memiliki total gizi yang jauh lebih tinggi dari buah manapun.

Hal yang membuat kimchi menjadi makanan yang spesial ada banyak faktornya. Faktor pertama adalah pembuatannya. 

Kimchi (dalam hal ini adalah kimchi yang dihidangkan untuk acara-acara spesial, bukan kimchi untuk acara makan biasa dan sehari-hari) dibuat oleh wanita dari keluarga bersangkutan yang mengadakan acara tersebut dan hanya bisa dibuat pada hari di mana acara tersebut dilaksanakan. 

Semakin banyak wanita yang turut membantu dalam pembuatan kimchi ini, semakin “bermakna” pula kimchi tersebut. 

Kimchi juga merupakan faktor penentu kepintaran atau kehebatan seorang wanita dalam memasak. Konon katanya, jika seorang wanita mampu membuat kimchi yang enak, tidak diragukan lagi kemampuan wanita tersebut dalam memasak makanan lain. 

Faktor ketiga adalah asal mula kimchi. Kimchi pada awalnya dibuat oleh permaisuri dari Raja Sejong sebagai hidangan untuk perayaan Sesi.

Ada sebuah tradisi / kebiasaan yang cukup terkenal di Korea. Tradisi ini dinamakan “sesi custom”. Tradisi sesi dilaksanakan sekali setiap tahun. Sesi adalah sebuah tradisi untuk mengakselerasikan ritme dari sebuah lingkaran kehidupan tahunan sehingga seseorang dapat lebih maju di lingkaran kehidupan tahun berikutnya.

Tradisi sesi dilaksanakan berdasarkan kalender bulan (Lunar Calender). Matahari, menurut adat Korea , tidak menunjukkan suatu karakteristik musiman. 

Akan tetapi, Bulan menunjukkan suatu perbedaan melalui perubahan fase bulan. Oleh karena itu, lebih mudah membedakan adanya perubahan musim atau waktu melalui fase bulan yang dilihat.

Dalam tradisi sesi, ada lima dewa yang disembah, yaitu irwolseongsin (dewa matahari bulan dan bintang), sancheonsin (dewa gunung dan sungai), yongwangsin (raja naga), seonangsin (dewa kekuasaan), dan gasin (dewa rumah). Kelima dewa ini disembah karena dianggap dapat mengubah nasib dan keberuntungan seseorang.

Pada hari di mana sesi dilaksanakan, akan diadakan sebuah acara makan malam antar sesama keluarga yang pertalian darahnya dekat (orang tua dengan anaknya). Acara makan wajib diawali dengan kimchi dan lalu dilanjutkan dengan "complete food session".

Ada beberapa alat musik tradisional yang digunakan, misalnya hyeonhakgeum(sejenis alat musik berwarna hitam yang bentuknya seperti pipa dengan tujuh buah senar) dan gayageum (alat musik miriphyeonhakgum tetapi bentuk, struktur, corak, dan cara memainkannya berbeda dan memiliki dua belas buah senar).

Tarian tradisional yang cukup terkenal di Korea antara lain cheoyongmu (tarian topeng), hakchum (tarian perang), danchunaengjeon (tarian musim semi). Tarian chunaengjeon ditarikan sebagai tanda terima kasih kepada dewa irwolseongsin dan dewa sancheonsin atas panen yang berhasil.

Bahasa yang digunakan di Korea adalah bahasa Korea . Penulisan bahasa Korea dinamakan Hangeul. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong pada abad ke 15. Hangeul terdiri dari 10 huruf vokal dan 14 konsonan yang bisa dikombinasikan menjadi banyak sekali huruf-huruf dalam bahasa Korea . 

Hangeul sangat mudah dibaca dan dipelajari. Hangeul juga dianggap sebagai bahasa tulisan yang paling sistematik danscientific di dunia. Berikut adalah contoh Hangeul.

Budaya korea yang akhir-akhir ini lagi happening di Indonesia memiliki berbagai tanggapan, baik positif maupun negatif.Masyarakat menyukai budaya korea, hampir semua channel televisi atau media massa memuat mengenai korea. 

Mulai dari film korea, lagu / musik korea, boyband atau girlband korea dan artis/aktor korea. Umumnya masyarakat khususnya remaja perempuan menyukai budaya korea karena artis korea itu sendiri tampan dan cantik.

Masyarakat ketika ditanya lebih menyukai film produksi indonesia atau produksi korea, mereka kebanyakan akan menjawab lebih menyukai film produksi korea.

Bahkan dari film atau drama korea itu, mereka jadi ingin meniru gaya hidup yang ada dalam drama korea itu karena menurut mereka apa yang ada dalam budaya korea itu adalah sesuatu yang mengagumkan dan sering mereka sebut “keren” . 

Gaya hidup dalam korea cenderung bebas dan tidak sesuai denga citra masyarakat Indonesia pada umumya. Masyarakat Indonesia cenderung latah dengan segala hal yang sedang happening di dalam negeri seperti demam korea ini.

Dampak postif dari demam korea ini adalah generasi muda dapat terinspirasi dengan adanya budaya korea untuk lebih baik lagi dari sekarang. Munculnya boyband atau girlband di Indonesia juga terinspirasi dari masuknya budaya korea tersebut. 

Sehingga muncul kembali boyband Indonesia yang sempat lenyap di kancah musik di Indonesia. Dan menjadikan demam korea ini menjadi suatu bisnis yang dimanfaatkan oleh beberapa kalangan. Contohnya media masa dan bahkan ada website yang memanfaatkan demam korea ini.

Di sisi lain dampak negatif nya pun juga ada. Salah satunya adalah masyarakat Indonesia cenderung lebih menyukai produk korea. Seperti lagu korea, musik korea, boyband/girlband korea. Dan berkurangnya rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia sendiri. 

Mereka terlalu mendewa-dewakan produk korea tersebut dan menganggap bahwa produk Indonesia tidak ada apa-apanya. Masyarakat menyita waktu mereka untuk menonton drama korea yang dapat mereka tonton di televisi atau DVD.

Sumber :

http://www.angelfire.com/gundam/sartohalim/sosial_budaya.htm

https://viegagaby.wordpress.com/about-korea/dampak-positif-dan-negatif-dari-efek-demam-korea/
Share:

Foto Proses Pemotongan Daging Qurban

proses pemotongan daging qurban
Pak Doping sedang memotong daging qurban pada idul adha 1436 Hijriyah. di Kampung Karangmulya, Desa Cibodas, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Share:

Foto Proses Pengangkatan Bangkai Kecalakaan Mobil

proses pengankatan bangkai mobil
Polisi sedang mengangkat bangkai mobil kecelakaan akibat rem blong, di Sumedang Jawa Barat.

Share:

Foto Kegiatan Pesantren Movie Islam

Pesantren kilat Movie Islam TBM Sukamulya
True Dreams Movie (TDM) mengadakan pelatihan pesantren kilat movie islam di TBM Sukamulya Cerdas, bersama dengan anak-anak sekitar TBM, Ujung Berung Kota Bandung. (07/15)
Share:

Foto Kunjungan Pengusaha dari Saudi Arabia

pengusaha arab berkunjung ke Indonesia
Pengusaha dari Saudi Arabia mengadakan kunjungan ke mesjid yang mereka bantu renofasi di kampung Karangmulya Desa Cikopo Kecamatan Bungursari Purwakarta, Jawa Barat. (07/15).

Share:

Popular Posts

Wahyu Abdurohman. Powered by Blogger.